Abu Sayyaf adalah kelompok ekstrimis yang berada di Filipina, tepatnya di kepulauan Mindanao.
Pulau ini terdapat di Filipina bagian selatan. Mindanao adalah kawasan bersejarah bagi umat muslim suku Moro dari etnis Marano dan Tasaug, sebab Islam menjadi agama mayoritas di Mindanao dan beberapa pulau disekitarnya, sementara istilah Moro merupakan sebutan para penjajah Spanyol bagi kaum muslim setempat.
Kelompok muslim di Mindanao pernah berjuang untuk meraih kemerdekaanya atau ingin melepaskan diri dari Filipina yang mayoritas penduduknya adalah katolik, sampai pada akhirnya pemerintah Filipina di bawah Presiden Fidel Ramos pada 1990-an membuat satu perjanjian damai dengan MNFL atau Fron Pembebasan Nasional Moro.
Perjanjian tersebut menghasilkan daerah otonom untuk Moro di wilayah kepulauan Mindanao dengan Misuari sebagai gubernurnya.
baca juga: Menakar Kemampuan Kelompok Teror dalam Mengelola Media Online dan Jejaring Sosial
Ada kelompok di tubuh MNLF yang tidak sepakat atas perjanjian damai tersebut, salah satunya adalah kelompok Abu Sayyaf, kelompok ini lebih memilih untuk menentang dan ingin terus berjuang demi sebuah negara yang diinginkannya.
Abu Sayyaf awalnya bernama Al-Harakatul Al Islamiyah atau ‘Pergerakan Islam’, tapi Janjalani menggantinya menjadi Abu Sayyaf sebagai bentuk penghormatan kepada sosok Abdurrasul Sayyaf, pemimpin pemberontak di Afganistan.
Abu Sayyaf dalam bahasa Arab berarti bapak ahli pedang. Kelompok ini bukan hanya sekedar menghendaki Mindanao merdeka tapi juga menginginkan tegaknya negara khilafah di Mindanao.
Abu Sayyaf, didirikan sekitar tahun 1990 oleh Abdurajak Abubakar Janjalani. Ia lahir pada tahun 1959 di Basilan, Filipina, dari seorang ayah Muslim dan ibu Kristen.
Pernah menempuh pendidikan Ilmu Teologi dan Bahasa Arab di Libya, Suriah, dan Arab Saudi selama tahun 1980-an. Janjalani aktif berhubungan dengan beberapa tokoh radikal salah satunya adalah Osama bin Laden, bahkan terlibat langsung dalam perang-perang yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis.
Dari situlah kemudian Abdurajak Abubakar Janjalani terispirasi ingin mendirikan negara islam di Filipina Selatan. Pada tahun 2014 kelompok ini berbaiat kepada kekhalifahan ISIS dan memublikasikanya dalam bentuk video.
baca juga: EKS Teroris JAD Galang Dana Dalih Korban Gempa Cianjur: Siapakah Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ?
Pada tahun 1998 Abdurajak Abubakar Janjalani tewas terbunuh oleh pasukan aparat Filipina. Abu Sayyaf kemudian pecah menjadi dua faksi: satu dipimpin oleh Khadafi Abubakar, adik Janjalani, dan satu lagi oleh Galib Andang.
Pada September 2006, Abubakar terbunuh oleh militer Filipina dan Andang ditangkap pada 2003 lalu dibunuh pada 2005 ketika mencoba kabur dari penjara. Sejak itu tidak jelas siapa yang memimpin kelompok yang kemudian terpecah-pecah ini.