Abdurrahman bin Muhammad yang bergelar An-Nashir adalah pemimpin pertama di Andalusia yang menggunakan gelar “Khalifah” di depan namanya, sekaligus menobatkan dirinya sebagai “Amirul Mukminin”.
Ini terjadi pada saat Khilafah Bani Abbasiyah (pesaingnya) di Arab mengalami kemunduran pada masa kepemimpinan Al-Muqtadir. Abdurrahman meninggal pada bulan Ramadhan tahun 35O H.
Dia digantikan anaknya yang bernama Al-Hakam Al-Mustanshir yang meninggal pada bulan Shafar 366H. Lalu naik Hisyam Al-Muayyid yang kemudian dicopot dan dipenjarakan pada 399 H.
baca juga: Wanita “Khadija” Somalia.
Setelah itu Muhammad bin Hisyam bin Abdul Jabbar bin An-Nashir Abdur Rahman naik menjadi khalifah dengan memakai gelar “Al-Mahdi”. Dia duduk sebagai khalifah hanya dalam waktu 16 bulan karena terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh keponakannya sendiri yang bernama Hisyam bin Sulaiman bin An-Nashir Abdurrahman.
Hisyam bin Sulaiman berhasil merebut kursi khilafah dan bergelar “Ar-Rasyid”. Setelah itu pamannya memeranginya dan dia pun dibunuh. Para pembesar sepakat untuk tidak menunjuk pamannya sebagai khalifah sehingga membuat dia menyembunyikan diri dan akhirnya juga dibunuh.
Orang-orang sepakat untuk membai’at anak paman Hisyam yang terbunuh tadi, Sulaiman bin Al-Hakam Al-Mustanshir, sebagai pemimpin yang kemudian memakai gelar “Al-Musta’in”.
baca juga: HOMO HOMINI LUPUS
Tetapi dia pun diperangi dan dipenjara pada tahun 406 H. Setelah itu naik Abdurrahman bin Abdul Malik bin An-Nashir yang bergelar “Al-Murtadha”. Akan tetapi dia juga dibunuh pada akhir tahun itu.
Terbunuhnya Abdurrahman sekaligus menandai kemunduran Bani Umayyah di Andalusia. Selanjutnya berdirilah Dinasti Alawiyah Husainiyah, dengan penguasa pertamanya An-Nashir bin Hammud.
Dia naik menjadi khalifah pada bulan Muharram tahun 4O7 H. Pada bulan Dzulhijjah tahun 408 H dia terbunuh yang kemudian digantikan oleh saudaranya yang bernama Al-Ma’mun Al-Qasim.
Namun dia dipecat pada tahun 411 H. Konflik berlanjut. Setelah itu keponakan Al-Ma’mun yang bernama Yahya bin An-Nashir naik menjadi penguasa dan bergelar “Al-Musra’la”.
baca juga: 3 Teroris Uzbekistan Tusuk Petugas Imigrasi, Saat Kabur dari Rumah Detensi
Tapi dia juga dibunuh setelah memerintah hanya dalam waktu 19 bulan. Setelah itu dinasti Bani Umayyah di Andalusia berusaha bangkit kembali. Sebagai khalifahnya adalah Al-Mustazhhir Abdurrahman bin Hisyam bin Abdul Jabbar yang kemudian juga mati terbunuh setelah hanya 50 hari memerintah.
Muhammad bin Abdur Rahman bin ‘Ubaidillah bin An-Nashir bin Abdur Rahman naik menggantikannya dengan gelar “Al-Mustakfi”. Dia dicopot setelah memerintah selama 16 bulan.
Hisyam bin Muhammad bin Abdul Malik bin An-Nashir Abdur Rahman menggantikannya dengan gelar “Al-Mu’tamad”. Dalam jangka beberapa waktu dia memerintah, tidak lama dia pun dicopot hingga meninggal di penjara pada tahun 428 H. Kematian “Al-Mu’tamad” merupakan lonceng kematian khilafah Bani Umayyah di Andalusia.
Sumber @islahbahrawi.