Sepuluh orang terbaik
Pasca syahidnya Utsman bin Affan ra, Sayyidina Ali ra, di paksa oleh segenap kaum muslimin untuk dibaiat sebagai khalifah, awalnya beliau menolak, namun atas desakan kaum muslimin akhirnya beliau bersedia di baiat dengan catatan pembaiatan dilakukan secara terbuka di masjid.
Setelah pembaiatan, Ali bin Abi Thalib segera mengirim surat ke para gubernur yang diangkat oleh Utsman bin Affan ra di berbagai daerah, ada yang beliau gantikan ada juga yang beliau teruskan jabatannya, salah satu yang ditetapkan meneruskan jabatannnya sebagai gubernur adalah Habib bin Al Muntajib.
Ali ra mengirim surat kepada habib yang berisi perintah untuk mengambil baiat kepada seluruh penduduk Yaman, jika penduduk Yaman sudah melakukan pembaitan Habib bin Al Muntajib diperintahkan untuk memilih sepuluh orang terbaik di Yaman untuk membantu tugas-tugasnya.
baca juga: Poso Menjadi Tanah Jihad Bagi Teroris
Setelah penduduk Yaman berbaiat untuk Ali ra, selanjutnya Habib menyeleksi secara ketat untuk mendapatkan sepuluh orang paling berani, paling bertaqwa dan paling berkualitas sesuai petunjuk Ali bin Abi Thalib ra, salah satu yang terpilih adalah Ibnu bin Muljam. (Biharul Anwar; Al Majlisi; Jilid 42 hal 259)
Dalam peristiwa perang Shiffin kelompok Ali bin Abi Thalib ra bersedia menerima ajakan damai (tahkim) yang digagas kubu Mu’awiyah melalui Amr bin Ash, keputusan inilah yang membuat sebagian pasukan Ali bin Abi Thalib ra tidak terima.
Mereka beranggapan bahwa menerima tahkim adalah dosa yang menjadikan pelakunya kufur, mereka ini kemudian dijuluki sebagai kaum Khowarij. (syiroh Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib; Ali Muhammad Muhammad Al Sholaby; Muasasah Iqra hal 505)