Peran Teknologi dalam Pendanaan Teroris
Keberlangsungan interaksi sosial yang secara tradisional hanya dilakukan di dunia nyata, seperti di tempat umum, rumah ibadah maupun sekolah, dengan bantuan dan perkembangan teknologi, berubah dan mengalami perkembangan menjadi interaksi dunia maya.
Internet merupakan arena yang menampilkan banyak pertunjukan. Seluruh cluster masyarakat dengan bebas bereskpresi mempertontonkan berbagai adegan. Berbagai kemudahan bisa kita dapatkan dengan bantuan internet. Tetapi disisi lain internet juga menjadi salah satu alat bagi kelompok teroris untuk mencapai suatu tujuan.
Di era 90an keterlibatan dan penggunaan internet oleh teroris belum banyak dilakukan. Waktu itu masih sedikit website yang terkait dengan aktivitas terorisme.
baca juga: Menakar Kemampuan Kelompok Teror dalam Mengelola Media Online dan Jejaring Sosial
Jumlah tersebut kemudian meningkat tajam dalam satu dekade dimana terdapat lebih dari 6.000 website di luar media sosial yang memuat konten terorisme.
Teknologi yang sudah akrab bersanding dalam kehidupan masyarakat, akan secara otomatis mengubah pola hidup. Dengan percepatan jutaan informasi yang bisa kita lihat setiap detik.
Kelompok teror masuk sebagai salah satu produsen dan menjadikan internet sebagai sarana utama untuk menyebarkan propaganda, perekrutan, berkomunikasi sampai proses pendanaan aksi terror.
Funding yang dulu rumit dan termonitor oleh pihak ketiga, dengan teknologi mereka bisa melakukannya secara cepat bahkan tidak terdeteksi.