Menu

Mode Gelap
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Aceh Sejarah Terorisme Dunia TREN: Napi Narkoba Terpapar Terorisme Deradikalisasi CEGAH Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme. SIAPA TAKUT !! Pembunuhan-Pembunuhan Dalam Khilafah Bani Umayyah di Andalusia.

Artikel · 12 Feb 2023 07:00 WIB ·

Menakar Kemampuan Kelompok Teror dalam Mengelola Media Online dan Jejaring Sosial


 Menakar Kemampuan Kelompok Teror dalam Mengelola Media Online dan Jejaring Sosial Perbesar

Fungsi Internet bagi Kelompok Teror

Aktivitas terorisme cyber adalah pilihan yang menarik bagi para teroris dalam mencapai tujuannya, dengan alasan bahwa:

  • Metode ini lebih murah daripada metode tradisional yang biasa dipraktikkan oleh kelompok atau organisasi teroris seperti pengajian.
  • Cyber terrorism merupakan metode yang lebih aman daripada metode konvensional yang umum digunakan.
  • Jumlah target yang dihasilkan dari cyberterrorisme lebih tinggi
  • Kegiatan cyberterorrisme tidak memerlukan pelatihan fisik dan psikologis
  • Cyber terrorism selalu dianggap memiliki dampak yang lebih signifikan pada orang.

Dalam buku berjudul Terrorism, the Internet and the Social Media Advantage” (2016, PDF), Luke Bertram mengatakan ada dua fungsi internet bagi kelompok teroris

baca juga: Para Ulama Menyikapi Perbedaan dengan Sikap Toleran (1)

  1. Pertama, ia berfungsi sebagai media komunikasi mencakup rekrutmen, pendirian forum-forum, berkolaborasi dengan jaringan lainnya, hingga distribusi materi propaganda.
  2. Kedua, internet berperan untuk memuluskan operasional kelompok teroris, yang meliputi sabotase infrastruktur di dunia maya sampai mengunggah postingan berbau ancaman. Tujuannya jelas: menyebarluaskan ketakutan

Jika kita melihat point pertama, maka penggunaan media online dan jejaring sosial menjadi hal yang pokok. Seluruh komponen dalam point pertama akan terdistribusikan dengan baik melalui perantara tersebut.

Banyak dari kita mungkin masih belum sadar bahwa dalam dunia maya, kelompok teroris berada disekitar kita. Bahkan di Indonesia hal-hal yang menyangkut materi keagamaan, banyak dikuasai oleh media mereka.

Dulu filter konten dalam media sosial belum seketat sekarang, konten propaganda ekstrem dan tutorial banyak ditemukan dalam media sosial maupun media online. Sekarang berbeda karena baik pihak perusahaan seperti facebook, twitter, Google dan lainnya maupun pemerintah sudah memonitor ketat jejaring terorisme di dunia maya.

Hal tersebut berimbas pada konten dari kelompok teror itu sendiri. Mereka tidak lagi bisa menyebar konten propaganda secara vulgar.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 263 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sejarah Terorisme Dunia

5 Mei 2024 - 20:00 WIB

Terorisme Radikal Teror Intoleran

TREN: Napi Narkoba Terpapar Terorisme

27 April 2024 - 06:30 WIB

Napi NArkoba Teror Terorisme

Deradikalisasi CEGAH Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme. SIAPA TAKUT !!

16 April 2024 - 20:00 WIB

Deradikalisasi Cegah Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

Bosco Odonga

5 Mei 2023 - 07:00 WIB

Bosco Odonga

Wanita “Khadija” Somalia.

3 Mei 2023 - 07:00 WIB

Wanita Khadija Somalia

HOMO HOMINI LUPUS

1 Mei 2023 - 07:00 WIB

HOMO HOMINI LUPUSl
Trending di Artikel