Fungsi Internet bagi Kelompok Teror
Aktivitas terorisme cyber adalah pilihan yang menarik bagi para teroris dalam mencapai tujuannya, dengan alasan bahwa:
- Metode ini lebih murah daripada metode tradisional yang biasa dipraktikkan oleh kelompok atau organisasi teroris seperti pengajian.
- Cyber terrorism merupakan metode yang lebih aman daripada metode konvensional yang umum digunakan.
- Jumlah target yang dihasilkan dari cyberterrorisme lebih tinggi
- Kegiatan cyberterorrisme tidak memerlukan pelatihan fisik dan psikologis
- Cyber terrorism selalu dianggap memiliki dampak yang lebih signifikan pada orang.
Dalam buku berjudul “Terrorism, the Internet and the Social Media Advantage” (2016, PDF), Luke Bertram mengatakan ada dua fungsi internet bagi kelompok teroris
baca juga: Para Ulama Menyikapi Perbedaan dengan Sikap Toleran (1)
- Pertama, ia berfungsi sebagai media komunikasi mencakup rekrutmen, pendirian forum-forum, berkolaborasi dengan jaringan lainnya, hingga distribusi materi propaganda.
- Kedua, internet berperan untuk memuluskan operasional kelompok teroris, yang meliputi sabotase infrastruktur di dunia maya sampai mengunggah postingan berbau ancaman. Tujuannya jelas: menyebarluaskan ketakutan
Jika kita melihat point pertama, maka penggunaan media online dan jejaring sosial menjadi hal yang pokok. Seluruh komponen dalam point pertama akan terdistribusikan dengan baik melalui perantara tersebut.
Banyak dari kita mungkin masih belum sadar bahwa dalam dunia maya, kelompok teroris berada disekitar kita. Bahkan di Indonesia hal-hal yang menyangkut materi keagamaan, banyak dikuasai oleh media mereka.
Dulu filter konten dalam media sosial belum seketat sekarang, konten propaganda ekstrem dan tutorial banyak ditemukan dalam media sosial maupun media online. Sekarang berbeda karena baik pihak perusahaan seperti facebook, twitter, Google dan lainnya maupun pemerintah sudah memonitor ketat jejaring terorisme di dunia maya.
Hal tersebut berimbas pada konten dari kelompok teror itu sendiri. Mereka tidak lagi bisa menyebar konten propaganda secara vulgar.
















