Menyusul perjanjian gencatan senjata antara India dan Pakistan pada 2003, Lashkar-e-Taiba diyakini telah memindahkan sebagian besar operasinya ke Pakistan barat laut, sebuah daerah yang berbatasan dengan Afghanistan yang tidak dikendalikan oleh pemerintah pusat. Organisasi tersebut juga semakin memfokuskan aktivitasnya di India sendiri.
Menargetkan Mumbai
Operasi Lashkar-e-Taiba diyakini terus melakukan serangan selama dekade pertama abad ke-21. Insiden tersebut terutama ditujukan pada pasukan keamanan India. Namun, pada tahun 2006, kelompok itu terlibat dalam serangan yang jauh lebih mematikan terhadap warga sipil di Mumbai (Bombay), kota terpadat di India.
baca juga: Rekruitmen Teroris di Ranah Offline
Pada 11 Juli tahun itu, beberapa bom merobek sistem kereta komuter Mumbai selama jam sibuk malam hari, menewaskan lebih dari 180 orang dan melukai sekitar 800 lainnya. Semua bom ditempatkan di kompartemen kereta api kelas satu sebagai upaya nyata untuk menargetkan kelas profesional India.
Setelah serangan itu, yang dikaitkan India dengan Lashkar-e-Taiba, Pakistan sekali lagi menahan Saeed dan sekali lagi membebaskannya, mengklaim bahwa penyelidikan India itu bias.
Dua tahun kemudian, pada malam hari tanggal 26 November 2008, 10 pria bersenjata mendaratkan perahu di Mumbai, menyebar ke tujuan wisata populer, dan mulai menembak orang.
Orang-orang bersenjata, yang bersenjata lengkap dan terlatih, akhirnya bertemu di dua hotel mewah dan pusat penjangkauan Yahudi. Mereka menyandera di ketiga lokasi dan menahan polisi dan militer India selama tiga hari. Lebih dari 170 orang tewas dalam serangan itu, termasuk sembilan penyerang.
baca juga: Menakar Kemampuan Kelompok Teror dalam Mengelola Media Online dan Jejaring Sosial
Namun, satu orang ditangkap hidup-hidup, dan mengaku bahwa dia adalah anggota Lashkar-e-Taiba, bahwa dia telah berlatih di Pakistan, dan bahwa para penyerang datang ke Mumbai dengan perahu dari Karāchi. Dia dihukum karena pembunuhan di India pada 2010 dan dieksekusi pada November 2012.
Sebelumnya, Pakistan enggan untuk menyerah pada tekanan India atas aktivitas Lashkar-e-Taiba, tetapi soliditas bukti, dikombinasikan dengan tekanan dari Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mendorong negara itu untuk menyerang Lashkar-e- Kamp Taiba dan menangkap beberapa operator yang terkait dengan pengepungan Mumbai.
Pakistan juga mengumumkan pada bulan Juli 2009 penyelidikan yang mencapai kesimpulan yang sebagian besar sama dengan India, mengakui bahwa Lashkar-e-Taiba memang telah merencanakan dan meluncurkan serangan dari Pakistan.