Bahaya Penyempitan Makna Jihad
Sebelum membahas makna jihad, kita harus mengetahui bahwa jihad adalah salah satu bagian penting dalam ajaran islam, sekurangnya ada 127 ayat yang berkaitan dengan jihad, sementara hadits yang menjelaskan tentang jihad dari berbagai sisi juga sangat banyak.
Banyaknya dalil terkait jihad kemudian melahirkan berbagai paham tentang makna jihad. Kelompok islam garis keras memaknai jihad secara sempit, tanpa mau memandang konteks dan tujuan –maqoshid as Shari’ah- nya.
Pengertian Jihad dimata mereka adalah Perang dan Membunuh orang Kafir. Lebih jauh mereka juga menyempitkan definisi kafir bukan saja pada mereka yang tidak memeluk Islam, namun juga disematkan kepada kaum muslimin yang berbeda atau menolak pemahaman mereka.
baca juga: Membedah Penafsiran Ayat Jihad
Jihad dimata kelompok ini diartikan secara sempit menjadi Perang dan Membunuh.
Pemahaman makna jihad yang sempit itu kemudian dijadikan landasan oleh mereka untuk melakukan berbagai macam tindakan terorisme dan pembantaian kemanusiaan atas nama agama.
Tindakan terorisme atas nama agama itu lah yang menyebabkan sebagian orang diluar Islam menilai Islam sebagai agama barbar, Hal itu melahirkan islamophobia dikalangan luas. Sehingga membuat citra buruk islam.
Makna jihad menurut para ulama
Untuk memahami makna jihad secara utuh, ada baiknya kita melihat beberapa ayat terkait jihad, setidaknya ada tiga ayat jihad yang diturunkan di mekah (makiyah) yaitu surat al furqon ayat 55, Al Ankabut ayat 6 dan 69.
Turunnya tiga ayat Jihad di Makah mengindikasikan bahwa Jihad tidak berarti perang, sebab diperiode Mekah Rasulullah SAW, belum melakukan pembelaan diri dengan berperang. Sehingga Makna jihad dalam ayat makiyah tentu lebih mengandung arti diluar perang.
Ketiga ayat jihad yang turun di Mekah itu oleh para Muffassir seperti Al bidlawi, Al Syarbini dan lainnya di artikan berjihad dengan kebenaran, dengan Al Qur’an atau juga berjihad mengendalikan hawa Nafsu.